DINAMIS DENGAN DENIM

Denim berasal dari bahasa Prancis serge de Nimes, karena pertama kali dibuat di kota Nimes, Prancis. Pada awalnya denim hanya berwarna biru indigo yang dihasilkan dari daun indigovera yang difermentasikan. Daun ini banyak tumbuh di daratan Cina dan India, kemudian dikembangkan di berbagai negara. 

Warna indigo ini tidak sama dengan iins yang pertama kali dibuat Levi Strauss di Amerika pada 1853. Jeans Levi's pada waktu itu dibuat dari kanvas cokelat dan banyak dipakai para buruh pertambangan. Pada 1860 Levi Strauss mengganti warna jins buatannya dengan warna biru indigo. Kata denim kemudian selalu diasosiasikan dengan jeans. Tetapi sebenarnya bahan iins berbeda dengan denim, yang terbuat dari 100%  kaos katun sehingga lebih ringan dan lembut dari pada jeans. Meski jeans kini banyak yang dibuat dari campuran katun, namun denim tetap lebih ringan dan lembut. 

Sejarah denim memang tak dapat dipisahkan dari seiarah katun. Dari catatan perialanan Marco Polo diketahui, industri pengolahan kapas meniadi bahan katun pertama kali ada di India pada 6.000 sebelum Masehi. Tetapi berdasarkan buku New World, industri katun ada di Meksiko pada 5.000 sebelum Masehi dan di Peru pada 2.500 Sebelum Masehi. Kini perkebunan kapas menyebar di lebih dari 70 negara, dengan penghasil kapas terbesar Cina dan Amerika, serta India, Pakistan, Mesir dan bekas negara Republik Soviet seperti Uzbekistan dan Kazakhstan. 

Kapas ini diiadikan benang dan ditenun meniadi katun. Bahan katun yang diberi warna dari daun indigo inilah yang kemudian dikenal sebagai denim. Seiring dengan semakin modernnya teknologi, zat-zat kimia banyak dipakai untuk mewarnai tekstil. Belakangan,denim juga tak lagi semata berwarna biru indigo, melainkan bisa berwarna kaki, putih, hitam, hijau, ungu, orange, dan sebagainya. Meski demikian, warna biru adalah warna yang klasik untuk jeans dan denim. Warna ini juga paling cocok dikombinasikan dengan busana warna apa pun. 

Pada 1940-an jins dan denim semakin populer di semua kalangan, dari anak-anak sampai wanita dewasa. Dari model celana panjang sampai busana wanita hamil. Dalam film Jailhouse Rock (1957), Elvis Presley mengenakan denim hitam. Kemudian warna ini pun menjadi warna denim kedua terpopuler setelah biru. Sementara warna putih merupakan warna denim ketiga dan sangat sering in dan out di dunia mode. Meski demikian, kemeja denim putih cocok dengan celana warna apa pun dan bisa semakin gaya bila dipadankan dengan rompi. 

Pada perusahaan tertentu, terutama yang berkaitan dengan jasa kreatif seperti periklanan, media dan fashion, kemeja denim tidak tabu dikenakan untuk pergi ke kantor dengan dasi bermotit kasual. Gaya ini kemudian merembet ke perusahaan-perusahaan dotcom yang dimotori anak-anak muda. Untuk pergi ke tempat-tempat santai, pria bisa mengenakan denim bersama sandal, sepatu bot atau sepatu loafer.








No comments:

Post a Comment

Pages